Jumat, 20 Februari 2009

JUARA PRESENTASI TINGKAT SMP SEKOTA MADIUN
















UPAYA PEMANFFAATAN SAMPAH SEBAGAI NILAI SOSIAL DI SMPK ST.YUSUF MADIUN
Oleh : Yessica, Stevan dan James IX A

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program belajar yang disajikan SMPK Santo Yusuf tidak hanya berupa mata pelajaran saja tetapi juga belajar cara mengolah bahan yang tidak berguna menjadi berguna.
Kali ini sasarannya adalah pembuatan pupuk dimana daun – daun kering yang tidak berguna bisa dibuat menjadi pupuk sehingga anak – anak bisa belajar cara membuat pupuk, mulai dari pembuatan hingga pemasaran. Tidak hanya berhenti sampai disitu saja tetapi anak – anak juga diajari cara bersosialisasi, dengan cara menyumbangkan hasil penjualan pupuk ke Panti Asuhan. Sehingga guru – guru di SMPK Santo Yusuf bisa memberikan metode pembelajaran lain bagi siswanya, supaya tak membosankan dan dapat belajar benyak hal.
1.2 Tujuan
Pembuatan pupuk yang diselengarakan oleh SMPK Santo Yusuf bukan hanya sekedar dianggap penyegaran / refreshing, tetapi mempunyai tujuan – tujuan tertentu. Pada proses pembuatan pupuk, siswa dapat belajar bagaimana cara membuat pupuk (mengolah sesuatu yang tidak berguna menjadi lebih berguna), bagaimana cara menjalin kerjasama dalam kelompok dan juga para siswa bisa belajar bagaimana cara bersosialisasi kepada anak – anak yang kurang beruntung.
1.3 Manfaat
Waktu 2 bulan adalah waktu yang cukup lama bagi kami untuk mengetahui dan memahami tentang cara pembuatan pupuk. Dari waktu yang cukup lama itu kami memperoleh manfaat yang sangat berharga. Baik manfaat untuk siswa, sekolah dan masyarakat. Manfaat itu antara lain :
1.3.1 Bagi siswa :
- Bisa mengetahui secara pasti proses pembuatan pupuk
- Memperluas wawasan dan pengetahuan
- Belajar cara bekerja sama dan bersosialisasi
1.3.2 Bagi sekolah :
- Mempererat dan mewujudkan keakraban antara sekolah dan siswanya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari sekolah dan siswa
- Terciptanya hasil yang lebih baik dalam proses pembelajaran
1.3.3 Bagi masyarakat :
- Masyarakat dapat mengetahui cara – cara pembuatan pupuk dengan membaca karya tulis ini
- Masyarakat dapat menambah wawasan yang lebih banyak tentang cara mengolah daun kering menjadi pupuk
- Dapat membeli pupuk dengan mudah dan murah

Dari beberapa manfaat diatas, manfaat secara umum yang paling penting adalah memahami bagaimana cara bekerja sama, bersosialisasi dan menambah wawasan pengetahuan kita. Sehingga proses pembuatan pupuk ini bukanlah kegiatan yang tidak berguna. Tetapi dapat menimbulkan manfaat – manfaat penting.


BAB II
PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

2.1 Bahan Pembuat Pupuk Organik
1) Sampah kering non plastik, terutama daun – daunan
2) Air
3) EM 4
4) Tetes tebu
5) Kotoran hewan, seperti kambing dan sapi

2.2 Alat pembuat Pupuk Organik
1) 3 bak penampungan bervolume masing – masing 1,5 m3 yang mempunyai tutup diatasnya
2) Sekop, cangkul, arit
3) Bak tempat air
4) Mesin penggiling
5) Pengayak
6) Kaleng yang di gunakan untuk memasukkan pupuk ke dalam kemasan
7) Kemasan / plastik
8) Staples dan kertas
2.3 Proses Pembuatan Pupuk Organik
a) Proses pertama: Siapkan sampah daun – daunan, dan cacah menjadi kecil, kecil. Pencacahan ini dilakukan dengan tujuan agar proses penghancuran daunnya lebih cepat. Lalu masukkan potongan - potongan daun ke dalam bak 1 selama 1 minggu dengan menyiram air di atasnya dengan tujuan untuk pembasahan daun – daunan.
b) Proses kedua: Setelah pendiaman selama 1 minggu, sampah yang menjadi setengah membusuk di keluarkan dari bak 1 dan dicampur dengan kotoran hewan dan dibolak – balik dengan menggunakan sekop atau cangkul, selama proses pembolak – balikan tersebut siram daun – daunan tersebut dengan air, penyiraman ini di lakukan secara merata dengan tujuan mempercepat proses pembusukan. Lalu masukkan campuran daun, dan kotoran hewan tersebut kedalam bak 2. Setelah memasukan ke dalam bak 2, juga disiapkan 1 gelas tetes tebu berisi ± 240 ml, yang di campur dengan 1 bak air berisi ± 2 Liter. Siram terlebih dahulu 1 gelas EM4 ± 240 ml ke atas campuran yang ada dalam bak 2, setelah itu siramkan juga campuran air dan tetes tebu ke dalam bak 2, dan diamkan selama 2 minggu, sembari membuka tutup bak agar udara tidak panas, sehingga bakteri EM 4 tidak mati.
c) Proses ketiga: Setelah 2 minggu, keluarkan campuran bahan – bahan tadi dan masukkan ke dalam bak 3. Di dalam bak 3 terjadi pembusukan. Proses ini di lakukan selama 1 minggu.
d) Proses keempat: Keluarkan pupuk yang setengah jadi tersebut dan angin – anginkan di tempat yang telah di sediakan sampai kering dan siap di giling. Pada proses ini tidak bisa di tentukan berapa lama waktu pengeringan karena proses ini bergantung pada cuaca.
e) Proses kelima: Pupuk yang setengah jadi itu siap untuk digiling dengan mesin penggiling sampai halus. Setelah itu hasil penggilingan di ayak. Yang masih kasar akan digiling ulang, sedangkan yang sudah halus siap untuk di kemas dalam plastik.
f) Proses keenam: Masukkan hasil ayakan tadi ke dalam kemasan, dan timbang dengan berat 2 kg per kemasan.
g) Proses ketujuh: Selipkan kertas pada ujung kemasan , lipat, dan staples.

BAB III
NILAI SOSIAL

Hasil pengolahan sampah menjadi pupuk organik yang dikerjakan oleh siswa – siswi kelas 9A SMPK Santo Yusuf Madiun akan kami manfaatkan untuk membantu teman – teman usia sekolah yang berada di Panti Asuhan Santo Aloyius Jalan A.Yani no 6 Madiun.
Hasil produksi sampah menjadi pupuk organik oleh siswa – siswi di kemas dalam bentuk kemasan 2 kg yang di pasarkan ke masyarakat luas oleh siswa – siswi seharga Rp 3000 ,- per kemasan. Sekali produksi mendapatkan 350 kemasan, sehingga rencana pemasaran akan menghasilkan dana sebesar Rp 1.050.000,- . Hasil pemasaran ini akan di serahkan seluruhnya ke panti asuhan, pada tanggal 22 Desember 2008, tanpa ada pengurangan pada biaya produksi.
Melalui kegiatan ini ternyata sangat membawa manfaat yang banyak bagi para siswa – siswi Santo Yusuf, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, melestarikan lingkungan, memanfaatkan barang – barang yang tidak berguna menjadi berguna, menerapkan disiplin ilmu yang kami peroleh di kelas, menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama, khususnya bagi teman – teman yang berada di panti asuhan.
Adapun praktek pembuatan pupuk organik oleh siswa - siswi SMPK Santo Yusuf Madiun dapat di lihat di koran Radar Madiun terbitan tanggal 4 November 2008 dengan judul “Siswa Dikenalkan Pupuk Organik”, dan berbagai dokumentasi di mulai dari proses awal sampai pemasaran.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesan Umum

Dari kegiatan membuat pupuk organik, kami mendapat banyak pengalaman, yaitu: menambah pengetahuan tentang cara membuat pupuk organik, belajar bagaimana memanfaatkan sampah agar memiliki nilai guna, meningkatkan kekompakan dengan teman,dapat mendekatkan diri dengan alam dan, membantu menghentikan perusakan tanah.

B. Kesimpulan

Pupuk organik sangat berguna bagi para tumbuhan terutama karena pupuk organik bisa menambah unsur hara dalam tanah dan tidak merusak unsur lain dalam ta nah. Proses pembuatan pupuk cukup sulit, bahkan kami sempat jijik ketika akan melakukan praktek langsung pembuatan kompos, namun hal itu tidak menjadi kendala bagi penelitian kami dan kami bisa mendapat pengalaman membuat langsung pupuk kompos.

C. Manfaat Kompos ditinjau dari Aspeknya
Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
1. Mengurangipolusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
4. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
5. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
6. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

1 komentar:

yeZ_iCa mengatakan...

Thx ya Bruder Victor...
uda dimuat d blog SoYuS
hahaha
berarti aq dah kasih komentar ya Der....
hehehe

Gbu