Jumat, 28 Januari 2011

CHARACTER BUILDING


Selama di sarangan saya mendapat pelajaran yang berarti. Karena selama di sarangan saya diajarkan yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Pertama saya diajarkan tentang "DISIPLIN". Sebelumnya itu saya tidak pernah melakukan itu. Karena saya tidak mengerti arti dari disiplin itu. Saya hanya sering mendengar kata itu tetapi tidak mengerti apa maksud dari kata itu. Yang kedua saya diajarkan tentang "KOMUNIKASI". Saya diajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang benar. Dan lain-lain, pesan saya kepada CPR ( Citra Pemimpin Remaja ) adalah semoga CPR tambah maju dan tambah banyak pengikut juga terpercaya. Saya yakin esok atau kapanpun CPR akan merubah para remaja menjadi anak yang dan sopan juga tidak berani kepada orang tua. Saya bangga memiliki kakak pembina CPR. Walaupun kakak pembina semuanya galak tapi saya tahu kalo mereka semua baik. Mereka seperti itu karena mereka ingin kita tidak tergegantungan sama kakak pembina tersebut. Saya benar-benar bangga,saya sangat senang ketika di sarangan. Waktu hiking,waktu outbond,dan waktu lain-lain. CPR memang ok mereka sudah membimbing 69 sekolah itu sudah termasuk sekolah kami.
Saya bangga pokoknya kepada CPR.
Salam,
oleh: Jane Varent Rosalin

Kamis, 13 Januari 2011

Christmas in St. Joseph


St. Joseph Junior High School proudly present.
Some activities in celebrating Christmas and New Year. Some of them are class decorating contest, Christmas tree decorating, Making Marry cave making, and wall magazine competition. Each class prepares the best, so They can be the Champion. It’s started since Desember 16th 2010. The contest adjudication done in Desember 22nd 2010. On that day, the parents also invited to take the report book. In Desember 23rd 2010 to January 9th 2011, the students get holiday. The lesson started again in January 10th 2011.

Created by :
• Christine
• Gabby
• Chany
• Titin
• Melinda

Natalan di Soyus


SMPK Santo Yusuf mempunyai tradisi tersendiri saat merayakan Natal kemarin. Persiapan demi persiapan dilakukan hingga acara Natal kemarin itu berjalan dengan sukses. Berikut berita tentang meriahnya Natal 2010 kemarin.
Setelah UAS semester ganjil, Pengurus inti Osis mengadakan “Class Meeting“, yaitu lomba antar kelas. Lomba yang diadakan antara lain: futsall, tarik tambang, pidato bhs. Inggris dan bhs. Jawa, dan menghias kelas. Banyak siswa yang antusias dengan acara ini, terutama saat lomba tarik tambang.
Saat menghias kelas pun juga banyak hal yang menarik banyak siswa yang sibuk membuat Gua Natal. Mereka bekerja sama untuk membuat kelas mereka meriah dengan suasana Natal. Bahkan ada beberapa kelas yang lembur untuk menghias kelas mereka.
Pada tgl 22 Desember 2010, tepatnya saat penerimaan rapat akhir semester, kelas pun di nilai. Pengumuman pemenang perlombaan tersebut akan diumumkan saat pesta natal. Siswa – siswi pun libur samapi dengan tgl 9 Januari 2010 dan masuk kembali pada tgl 10 Januari 2010.
Pada hari pertama masuk sekolah, siswa siswi Soyus dikumpulkan di lapangan oleh bersalam-salaman itu merupakan tradisi Soyus apabila ada hari – hari besar seperti Natal & Idul Fitri. Mereka saling mengucapkan selamat Natal & Idul Fitri. Mereka saling mengucapkan Selamat Natal pada sesame teman mereka. Acara ini diakhiri dengan penyuluhan tentang pesta Natal yang diadakan pada hari besok.
Pada esok harinya, Misa Natal di Soyus berlangsung pada pagi hari di Aula Besar di SMPK Santo Yusuf. Romo yang diundang adalah Romo Agus. Perayaan Misa ini berlangsung dengan hikmat. Dengan tema “ Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia “, khotbah dari Romo Agus terasa menyenangkan. Misa itu ditutup dengan nyanyian “ Hai Dunia Gembiralah “ & “ We wish u merry x’mas“
Setelah Misa, siswa – siswi Soyus masuk ke dalam kelas masing – masing untuk makan bersama. Sebagian kelas ada juga yang membersihkan kelas dan sebagai penutupan, para walas menyampaikan terima kasih pada siswa siswi Soyus tersebut.
By : 1. Gaby
2. Bella
3. Christ

Selasa, 04 Januari 2011

Ujian Nasional 18-21 April 2011

Laporan wartawan KOMPAS Luki Aulia
Selasa, 4 Januari 2011 | 13:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011. Sementara jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan dilaksanakan 25-28 April 2011.

Jadwal UN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh Senin (4/1/2011) di Jakarta.

Dalam UN April mendatang sudah digunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, UN Susulan SMA/MA/SMK akan dilaksanakan 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.

Sementara UN Susulan SMP/MTs diselenggarakan 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada tanggal 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," kata Mansyur.

Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. Sekolah menggabungkan nilai dengan mata pelajaran lain. "Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," kata Nuh.

Nuh melanjutkan, dari peta nilai akan dilakukan analisis setiap sekolah. Sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi seperti tahun 2010 yakni memberikan insentif dana sebesar Rp 1 miliar sebagai stimulus kepada 100 kabupaten/kota yang memiliki nilai UN rendah.

Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.