Sabtu, 16 Mei 2009

BERBAGI


Baru-baru ini saya mengadakan pembinaan rohani semi outbond bersama para pegawai yakni semua guru dan karyawan Santo Yusuf Madiun. Acara 3 hari, 1 mei hingga tanggal 3. Tempat yang dipakai yakni Rumah Retret Gedanganak Ungaran Jawa Tengah. Acara dikemas begitu unik oleh tim pendamping dari Sinergialife Consultan Semarang. Mengapa unik ? Pendampingnya orang-orang muda yang kami nilai cukup bisa membawa para peserta masuk ke dalam. Masuk kedalam yang saya maksudkan yakni paham, mengerti dan mau mengalami suasana yang tidak di sangka-sangka. Acara atau jadual tidak paparkan dengan jelas tetapi apa yang terjadi kemudian menjadi tanda tanya besar bagi peserta. Jumlah peserta 56 orang. Acara tiga hari sungguh menjadi waktu yang mengajak berefleksi baik secara pribadi maupun bersama. Ajakan ........ TETAP pada yang sudah ada, kemauan untuk maju, mau mengubah tradisi lama, keberanian, dan yang pasti adalah kekompakan mengembangkan lembaga ini semakin berprestasi, eksis , dan diterima masyarakat. Tantangan kedepan lembaga pendidikan adalah keberanian barsaing di tengah jaman. Masyarakat adalah konsumen, dan konsumen yang diutamakan adalah hasil produk. Jika kualitas produk menjadi yang utama maka akan berdampak pada pembangunan manusia yang seutuhnya.
Dalam kesempatan pembinaan rohani ini diperoleh hasil bahwa semua unsur yang terkait dalam tubuh Santo Yusuf akan bersama-sama menjaga, mengembangkan, membuat sekolah ini semakin sesuai yang dicita-citakan diatas.
Simbol-simbol makna pembinaan :

1. kalau kita biasa makan dengan tangan kanan, dengan piring, dengan sendok lalu pernahkah kita makan dengan tangan kiri, makan dengan daun, makan tanpa sendok ?
2. Buah-buah apa yang senantias kita harapkan dalam hidup ini. Kapan saya mengalami sedih, senang, dan penuh harapan. Apakah kita refleksikan mengapa demikian !
3. Biasakan menanamkan hal-hal positip pada anak didik, orang lain dan pada diri kita sendiri.
4. Motivasi diri, sangat penting utnuk memulai suatu perubahan.
5. kekompakan, kebersamaan , persaudaraan, kerja sama adalah asset yang harus di kembangkan.
6. Karunia Tuhan harus di optimalkan, telenta ahrus dikembangkan, dan skill harus terus menerus di gali sehingga bisa melayani dengan kerendahan hati.
7. Sikap dan perilaku adalah proyeksi (cermin) diri.

Semoga oleh-oleh ini bermanfaat.
by; Br. Suryadi

1 komentar:

Angelina Yunny mengatakan...

Saya alumni SMPK St. Yusuf Madiun, lulus tahun 1994. Saya senang sekali begitu menemukan web Soyus :D
Saat saya melihat foto Guru & Karyawan, saya jadi teringat beberapa Guru yang dulu mengajar dan mendidik saya. Pak Lambertus, Pak Alfons, Bu Nur, Pak Paulus... Ibu Guru cantik yang dulu ngajar Bahasa Indonesia, saya lupa nama beliau.... maaf :)
Saat ini saya sedang bimbang, mau menyekolahkan anak saya di Sekolah Katolik, ataukah di Sekolah yang berbau "internasional", hehehehe... Secara pribadi, saya tetap ingin anak saya bersekolah di Sekolah Katolik, namun saat saya melihat perkembangan anak-anak teman saya yang bersekolah di Sekolah berbau "internasional", saya terkagum-kagum. Bahasa Inggris dan Mandarin cas cis cus, sempoa, pokoknya kelihatan puinter banget.... Namun saat saya membaca tulisan Bruder ini, saya jadi mempunyai keyakinan, bagaimanapun, Sekolah Katolik tetap akan memberikan pendidikan moral yang lebih baik...

Salam saya untuk Bapak Ibu Guru, Pak Lambertus, Pak Alfons, Pak Paulus, Bu Nur.... entah, apakah beliau-beliau masih ingat dengan saya.... hehehehe...

Salam
Yunny